Tuesday, April 5, 2011

Penganiayaan TKI dan Mitos Penghentian TKI, Bagaimana Seharusnya?


 

 

Beberapa hari ini marak pemberitaan di media tentang penganiayan yang dilakukan warga Arab Saudi terhadap pembantu asal Indonesia. Kasus seperti ini tidak sekali saja menghiasi pemberitaan media tanah air,  umumya cuma sejenak lalu menghilang dari publik, tanpa penyelesaian yang pasti. Kasus seperti ini bukan menyangkut harga diri TKW saja, tapi menyangkut harga diri bangsa Indonesia sepenuhnya.
Kutukan dan makian tidak menyelesaikan masalah bagi kasus yang menimpa TKI. Karenanya, yang dibutuhkan para TKI bukanlah kutukan dan sumpah serapah terhadap para majikan biadab itu. Ketegasan pemerintahlah yang sangat dibutuhkan TKI. Karena ketidaktegasan pemerintah menangani kasus seperti ini akan membuat warga luar negeri sewenang-wenang terhadap warga Indonesia.
....Banyak yang percaya mitos penarikan TKI, padahal hal ini tidak akan pernah dilakukan pemerintah. Karena pengiriman TKI adalah program pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran rakyat....
Selama ini banyak beredar asumsi masyarakat umum, bahwa menjadi TKI adalah sebuah pilihan. Rupanya masyarakat Indonesia masih bisa dibodohi pemerintah tentang mitos ini. Dengan memojokkan TKI, masyarakat berpikir masalah selesai jika negara menarik semua TKI di luar negeri. Sangat ironi!! Tentu hal seperti ini tidak akan pernah dilakukan pemerintah, karena menjadi TKI adalah program pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran rakyat. Mustahil pemerintah memberhentikan pengiriman TKI di tengah krisis seperti ini, karena dengan banyaknya mengirim TKI keluar negeri, pemerintah mengharapkan perbaikan ekonomi Indonesia sedikit teratasi.
Di tangan TKI inilah nasib keluarga-keluarga miskin di kampung-kampung terpencil menjadi lebih baik. Di tangan TKI ini pula lahirlah sarjana-sarjana yang bisa mengangkat harga diri bangsa. Tidak sedikit pula bantuan bencana alam di Indonesia adalah hasil keringat dan kerja sosial TKI. Yang menjadi pertanyaan mendasar, haruskah menarik TKI agar pulang ke tanah air? Ini bukan perkara mudah seperti membalikkan telapak tangan bung!! Berapa banyak anak-anak yang akan putus sekolah bila TKI itu kehilangan pekerjaan diluar negeri?
....TKI bisa saja ditarik demi harga diri bangsa, seperti yang digembar-gemborkan para pengamat di televisi itu. Apakah pemerintah sendiri sudah siap memberikan pekerjaan bagi TKI yang akan ditarik tersebut?....
TKI bisa saja ditarik, demi harga diri bangsa, demi prestige bangsa seperti yang digembar-gemborkan para pengamat di televisi itu. Yang menjadi masalah dalam hal ini adalah pemerintah sendiri, apa sudah siap memberikan pekerjaan bagi TKI yang akan ditarik tersebut? Dan sudah siapkah pemerintah mencukupi kebutuhan hidup para keluarga TKI?
Walhasil, ke depan pemerintah harus lebih bisa bekerja lebih keras untuk TKI. Berikan perlidungan yang sungguh-sungguh bagi TKI. TKI bukan komoditi yang cuma cukup diperas tenaganya lalu dikebiri hak-haknya. Pelecehan terhadap TKI merupakan pelecehan bangsa Indonesia. Sikap tegas dan berani perlu bagi pemerintah Indonesia terhadap negara yang mengambil tenaga kerja dari Indonesia. [YPS]




http://voa-islam.com//news/citizens-jurnalism/2010/11/25/11977/penganiayaan-tki-dan-mitos-penghentian-bagaimana-seharusnya/

No comments:

Post a Comment