Sabtu, 29 Mei 2010
Surat Ar Ruum adalah salah satu surat Makiyah yang mempunyai 60 ayat di dalamnya. Di antara keistimewaan surat ini adalah terdapat di dalamnya ayat yang mengandung mukjizat Al Quran yang mengetahui masa depan, dan juga terdapat mukjizat sains dalamnya. Ayatnya berbunyi:
( .. الم * غُلِبَتِ الرُّومُ * فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ * فِي بِضْعِ سِنِينَ )
Ayat ini adalah ayat yang menceritakan tentang 2 buah bangsa yang memiliki kekuatan super power ketika itu, yaitu Romawi dan Persia. Sedangkan Romawi yang dimaksud pada ayat di atas adalah Romawi Timur, yang berpusat di Konstantinopel. Ayat tentang 2 bangsa adidaya ini termasuk penyebab banyaknya orang-orang kafir Quraisy yang masuk islam ketika itu. Perang antara bangsa Romawi dengan Persia telah terjadi dengan berakhirnya kemenangan pada pihak Persia atas Romawi. Perang ini terjadi sekitar tahun 614 M - 615 M berada di daerah dataran rendah Palestina, yang terletak di dekat Laut Mati (Buhairah Luth).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan, ayat tersebut diturunkan tatkala Sabur, raja Persia, mengalahkan negeri Syria, negara-negara di sekitar Jazirah Arab, dan beberapa bagian negeri Romawi. Sabur mendesak Heraclius (Raja Romawi saat itu) hingga membuatnya berlindung ke Konstantinopel. Sabur mengepungnya dalam waktu lama dan membuat Romawi menyerah.
Harun Yahya menyebutkan di dalam bukunya, ‘Jejak Bangsa-bangsa Terdahulu’, tidak hanya Persia yang berambisi menaklukkan Konstantinopel Romawi. Namun, ada juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard yang menjadi ancaman serius kekaisaran Romawi. Disebutkan Harun Yahya, ketika itu bangsa Avar telah mencapai dinding batas Konstantinopel. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraclius dan kekaisaran pun berada di ambang keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir, dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Romawi, diserbu bangsa Persia.
Bangsa Persia adalah para penyembah api (majusi), sedangkan kaum Romawi adalah para Ahli Kitab yang beragama Nasrani atau termasuk agama samawi (agama dari langit yang yang bersumber dari Allah dan berprinsip meng-Esa kan Allah).
Ketika kaum kafir Quraisymendengar berita ini, mereka senang karena mereka adalah para pemeluk paganisme, dan kemenangan ada di pihak pemeluk pagan juga. Sampai diriwayatkan ‘Akramah rahimahullah mereka merasa bangga dan berkata: “Jika kalian memerangi kami, maka kamilah yang akan menang.” Akan tetapi di sisi lain, kaum Muslimin merasa sedih karena mereka mengetahui bahwasannya bangsa Romawi adalah penganut agama Nasrani dan termasuk Ahli Kitab yang ajarannya juga bersumber dari Allah. Maka Allah pun menurunkan ayat Al Quran sebagai pemutus kesedihan kaum Mukmin sekaligus penolak kebahagiaan kaum Kafir yang berbunyi:
( .. الم * غُلِبَتِ الرُّومُ * فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ * فِي بِضْعِ سِنِينَ )
“Alif Laam Miim (1) Telah dikalahkan bangsa Romawi (2) di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang (3) dalam beberapa tahun…”
Kata ‘bidh'un’ di dalam kalimat " فِي بِضْعِ سِنِينَ," mempunyai arti, bilangan yang kurang dari sepuluh. Sedangkan kata “سِنِينَ“ adalah jamak dari “"سنة yang berarti tahun. Jikalau kita merujuk kepada kamus bahasa Arab - Indonesia, kata ‘bidh’un’ tersebut mempunyai arti bilangan antara 3 sampai 9. Kemudian Allah meneruskan ayat selanjutnya:
)لِلَّهِ الْأَمْرُ مِن قَبْلُ وَمِن بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ * بِنَصْرِ اللَّهِ يَنصُرُ مَن يَشَاء وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ * وَعْدَ اللَّهِ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ * يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ (
“…Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman (4) karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (5) (sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (6) Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai (7).”
Setelah Allah menurunkan ayat tersebut, bergolaklah kebencian para kaum Kafir Quraisy dan makin besarlah perlawanan dari mereka. Sampai diriwayatkan oleh Ibnu Jarir rahimahullah suatu ketika orang-orang kafir Quraisy setelah mendengar ayat tersebut, datang kepada Abu Bakar r.a. dan berkata: "Wahai Abu Bakar! Sesungguhnya sahabatmu (Muhammad) berkata: ‘Sesungguhnya Romawi akan mengalahkan Quraisy kurang dari sepuluh tahun.’” Abu Bakar r.a. menjawab: "Sahabatku telah berkata benar!" Kemudian mereka menantangnya dan berkata: "Wahai Abu Bakar, Apakah kamu berani taruhan?” Akhirnya mereka sepakat dan menjanjikan kepada Abu Bakar akan memberikan 10 ‘qolais’ atau unta muda sampai tujuh tahun setelahnya jikalau memang terjadi kemenangan Romawi dan begitu sebaliknya. Ketika sudah lewat 7 tahun dan belum juga terbukti ayat tersebut, makin banggalah kaum Musyrik dan memecah belah kaum Muslimin. Maka Abu Bakar menyampaikan itu kepada Rasulullah saw. Maka Rasulullah menjawab: “Apa arti bidh’un bagimu?” Kaum Muslimin menjawab: “Kurang dari sepuluh.” Rasulullah menambahkan: “Pergilah dan mintalah tambahan tenggang 2 tahun dari yang telah ditentukan.” Maka tidak lebih dari 2 tahun terbuktilah ayat tersebut dan kaum Muslimin pun bahagia atas janji Allah itu. Janji Allah benar-benar terbukti dengan kemenangan bangsa Romawi atas Persia pada tahun 622 M. Kejadian ini terjadi pada tahun Hudaibiyah. Dalam sejarah, peperangan itu dikenal dengan sebutan The Battle of Nineveh (Pertempuran Nineveh). Masih banyak riwayat lain yang menyebutkan tentang permasalahan ini, selanjutnya buka tafsir sendiri yah…
Inilah salah satu mukjizat Al Quran pada masa awal-awal Islam berdiri yang mengetahui masa depan. Dan bukti kebenaran ayat tersebut terlihat setelah 7 tahun dari turunnya ayat tersebut. Setelah terbukti ayat tersebut kebenarannya, maka sebagian orang-orang Kafir yang telah masuk Islam berkata: "Muhammad adalah orang berakal, dan dia bukanlah seorang yang gila. Sungguh dia telah menjamin agamanya (islam) dan masa depan islam tersebut. Dia telah menjamin kemenangan bangsa yang telah dikalahkan sekaligus membatasi dalam waktu dekat akan terjadi. Jikalau bukti kemenangan bangsa Romawi tersebut terjadi lewat dari sepuluh tahun, maka Islam, Quran, dan Muhammad akan hilang begitu saja."
Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Quran dengan berbagai mukjizat di dalamnya. Seyogyanya kita sebagai hamba-Nya yang beriman, senantiasa bertambah keimanan kita ketika mengetahui kebenaran di dalam Al Quran yang benar-benar tidak ada keraguan di dalamnya. Al Quran sebagai pedoman yang menunjukkan jalan yang paling lurus sebagaimana firman Allah dalam surat Al Isra ayat 9:
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ
“Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus…”
Setelah kita mengetahui mukjizat Al Quran yang bisa meramalkan masa depan pada ayat tadi, mari kita beralih kepada mukjizat sains yang ada di dalam ayat di atas juga. Kali ini saya telah menukil kesaksian dari Syaikh Abdul Majid Az Zindani. Mungkin anda yang telah membaca artikel saya tentang tanah Arab yang akan menjadi taman dan sungai menjelang kiamat pernah menemukan nama beliau. Sekedar pengetahuan bersama, beliau adalah seorang ahli farmasi Yaman yang memimpin Universitas Al Iman, Yaman. Beliau telah berhasil meneliti obat-obatan alami yang bisa menyembuhkan penyakit Aids. Az-Zindani, memang bukan sekedar tokoh ulama yang paham tentang agama, tapi juga seorang ilmuwan yang kerap mengaitkan materi keagamaan yang diperolehnya dalam penelitian ilmiah. Menurut Az-Zindani, sebagaimana dipublikasikan stasiun tv satelit Al-Jazeera, ia telah melakukan uji coba terhadap 15 orang yang positif terkena virus HIV selama antara tiga sampai satu tahun, dan kini seluruhnya sembuh dari virus penyakit yang menghilangkan kekebalan tubuh itu. Syeikh hebat, yang banyak gabungkan antara ilmu agama dan sains. Kalau ada yang pernah membaca tulisan Prof. Keith Moore, seorang pakar di bidang janin, bagaimana dia mengakui bahwa Al Quran telah menerangkan pembentukan janin secara terperinci sebelum diketahui oleh sains moden, tentu akan mengetahui bahawa Syeikh Zindani lah yang memberikan ayat-ayat berkenaan janin itu kepada Moore. Berikut adalah perkataan beliau berkenaan dengan ayat di atas:
Saya telah bertemu dengan salah satu Profesor bidang Geologi di Amerika yang bernama Prof. Palmer. Salah seorang profesor ternama dari sekian banyak ilmuwan Geologi di Amerika. Dia datang berkunjung dengan membawa model bumi canggih yang dilengkapi dengan perincian dataran-dataran tinggi dan rendah, serta kedalaman lautan-lautan yang ada di bumi ini. Semuanya lengkap dengan penjelasan berapa tinggi ketinggian tanah itu, dan berapa kedalaman laut itu dalam ukuran meter yang telah dihitung secara akurat.
Ketika dia duduk, saya berkata kepadanya: "Kami mempunyai suatu perkataan ayat di dalam Al Quran. Ada ayat yang mengatakan bahwasannya teritorial Baitul Maqdis atau Palestina (negara tempat terjadinya perang antara Romawi dan Persia) adalah negara yang mempunyai dataran tanah terendah di dunia, yaitu paling rendah di bumi ini.
Saya menyebutkan ayat surat Ar Ruum, dan menerangkan kepada Palmer kandungan isinya. Kemudian saya memberikan argumen bahwasannya lafazh 'adna' di dalam ayat tadi adalah sebuah lafazh yang mempunyai arti 'aqrob', yaitu paling dekat/ lebih dekat. Hal itu telah terbukti di dalam sejarah bahwasannya memang negara Palestina lah tempat terjadinya perang antara Romawi dan Persia.
Namun bahasa Arab adalah bahasa yang sangat kaya dengan kosa katanya. Satu kosa kata bahasa Arab bisa mempunyai arti bermacam-macam. Kata 'adna' mempunyai 2 arti, yaitu 'aqrob' dan 'akhfadh' yang bermakna paling rendah/ lebih rendah. Ketika Allah telah berfirman di dalam Al quran:
( .. الم * غُلِبَتِ الرُّومُ * فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ * فِي بِضْعِ سِنِينَ )
Para ahli Tafsir terdahulu telah menafsirkan kata 'adna' berarti 'aqrob'. Mereka berpendapat bahwasannya daerah terdekat dengan Jazirah Arab adalah kawasan yang banyak terdapat gua di sekitar laut mati.
Mereka mengatakan 'adna' berarti 'aqrob', akan tetapi ayat tersebut juga mencakup makna kedua, yaitu 'akhfadh'. Saya mengatakan kepada Palmer: "Palestina adalah lokasi permukaan terendah di dunia, dan saya telah mengetahui hal itu."
Akan tetapi ketika Palmer telah mengetahui bahwasannya hal itu berasal dari Al Quran, dia berkata: "Palestina bukanlah negara terendah di muka bumi ini!"
Dia menimpali: "Ada berbagai dataran rendah di daerah Belanda yang tanahnya berada di bawah permukaan laut."
Kemudian dia menyebutkan beberapa dataran-dataran rendah di dunia. Saya membalasnya dan mengatakan: "Saya sangat yakin dengan ucapan saya." Kemudian profesor Palmer merasa asing dan aneh dengan perkataan saya. Akhirnya saya membuktikannya dengan menggunakan model bumi tadi.
Saya berkata: "Ini adalah bola bumi yang di dalamnya terdapat dataran-dataran tinggi dan rendah." Setelah itu, saya putar bola tadi dengan cepat. Ketika saya memutarnya di atas zona Baitul Maqdis dan sekitarnya terdapat panah panjang yang keluar dari daerah Palestina tadi dan tertulis dengan tulisan yang sangat jelas bahwasannya tempat itu adalah zona terendah di bumi ini! Maka ketika dia melihatnya, dia langsung bersorak: "Benar! Benar! semua yang anda katakan. Palestina adalah permukaan terendah di bumi ini"
Inilah kutipan dari perkataan Syaikh 'Abdul Mujid Az Zindani yang telah membuka hati dari seorang Profesor non Islam sehingga dia mengakui kebenaran Al Quran. Seiring berjalannya waktu dan bertambah canggih teknologi modern ini, maka ditemukanlah tempat tersebut secara akurat dan pasti. Untuk lebih jelasnya tentang tempat yang merupakan saksi sejarah terjadinya perang Romawi vs Persia tadi, berikut penjelasannya.
Sebagaimana disebutkan dalam berbagai buku sejarah, termasuk Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Al-Quran, daerah yang terdekat dengan Arab adalah Syria, Palestina, dan Yordania yang pada saat itu ialah daerah jajahan Romawi Timur. Lebih tepatnya lagi tempat itu bernama Jericho/ Yerikho, kota yang terletak di dekat Laut Mati (Buhairah Luth) yang memiliki tingkat kerendahan 392 m di bawah permukaan laut. Ada yang menyebutkan bahwa kerendahannya mencapai -420 m.
Yerikho adalah kota yang unik dan menarik yang menyandang sebutan sebagai kota tertua dan terendah di dunia, kota paling subur dan menjadi satu-satunya kota di kawasan otoritas Palestina yang memiliki oasis Casino. Kota Yerikho adalah kota yang masuk dalam kekuasaan otoritas Palestina, di mana sebelumnya berada dalam kekuasaan Israel. Masuknya kota Yerikho sebagai bagian dari otoritas Palestina, berdasarkan pada perjanjian tentang Jalur Gaza dan Yerikho Area yang telah disepakati tanggal 4 Mei 1994 di Cairo-Mesir antara Pemerintahan Israel dengan PLO (Palestine Liberation Organization). Saat ini selain kota Yerikho, ada beberapa kota lainnya yang telah diserahkan oleh Israel dan masuk dalam otoritas Palestina antara lain Hebron, Ramallah, Nablus, Tulkarm dan Bethlehem serta Jalur Gaza. Namun sayangnya kawasan satu dengan kawasan otoritas Palestina lainnya saling terpisah dan seluruhnya berada dan berbatasan dengan wilayah Israel. Sejak penyerahan wilayah Yerikho oleh Pemerintah Israel, otoritas Palestina telah melanjutkan pembangunan kawasan ini, dan menjadikan kawasan ini menjadi salah satu kawasan wisata utama di wilayah otoritas Palestina.
Kota Yerikho juga adalah situs penting para arkeolog, karena inilah kota yang diyakini sebagai kota tertua di dunia. Hasil penggalian arkeologi yang dilakukan oleh Miss Kathleen Kenyon yang dilakukan pada tahun 1952-1956, telah menemukan lapisan-lapisan terawal yang kemudian diketahui berasal dari 7.000 SM. Berdasarkan penemuan ini, para arkeolog telah mengklaim bahwa Yerikho adalah "kota tertua di dunia." Hasil penggalian tersebut memperlihatkan, beberapa bangunan monumental yang ada mencerminkan adanya kehidupan sosial yang telah dimulai sejak dari 7.000 – 10.000 SM. Hasil penggalian arkeologi memperlihatkan adanya struktur bangunan seperti tangga dan dinding pertahanan yang tertua di dunia, serta menara pertahanan. Saat ini lokasi penemuan tersebut menjadi salah satu objek wisata kota Yerikho. Daya tarik utama di Yerikho adalah Tel e-Sultan, situs kuno Yerikho.
Yerikho adalah kota yang dikelilingi oleh bukit-bukit yang gersang, namun di bagian lembah kota Yerikho, terbentang tanah yang subur dan kota yang hijau, yang menandakan Yerikho merupakan kawasan yang memiliki tingkat kesuburan yang baik. Dari hasil pertaniannya Yerikho telah menghasilkan pisang, jeruk, mangga dan kurma serta sayuran dalam kualitas baik. Air utama untuk keperluan pertanian dan rumah tangga berasal dari sungai Jordan yang mengalir di bagian Timur kota, dan aliran air tanah yang muncul pada beberapa titik di bagian kota. Hasil produk pertanian tersebut dapat di beli dan dinikmati saat kita berhenti di kaki Bukit Percobaan, di sekitar lokasi parkir Yerikho Temptation Restoran,terdapat toko-toko kecil yang menjual aneka produk tersebut. Di sekitar lokasi parkir tersebut, kita juga dapat membeli produk lumpur yang berasal dari Laut Mati, yang diyakini memiliki khasiat untuk perawatan kecantikan kulit.
Inilah pengenalan singkat tentang kota Yerikho. Masih ada beberapa kejadian nyata yang sudah diketahui AL Quran sebelum terjadinya kejadian tersebut. Seperti kabar kemenangan perang Badar, padahal ketika itu perang belum dimulai. Kemudian fathu Makkah dan masuknya kaum Muslimin ke Masjidil Haram dengan aman tanpa perlawanan. Hal itu ada di dalam surat An Nashr ayat 1:
( إذا جاء نصر الله والفتح )
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.”
Ayat ini turun 2 tahun sebelum terjadinya Fathu Makkah. Kemudian ketika Rasulullah dan para sahabat berada di Hudaibiyah, beliau bermimpi bahwasannya beliau dan kaum Muslimin akan masuk Masjidil Haram dalam keadaan sebagian kepalanya botak dan sebagian lain berambut pendek. Kemudian ketika orang-orang Munafik Madinah mengolok-olok Rasulullah karena belum terjadinya hal itu, Allah menurunkan ayat dari surat Al Fath yang berbunyi:
)لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا (
“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.”
Akhirnya pada tahun 8 H terjadilah Fathu Makkah, dan sesuai dengan ayat di atas yaitu: “with peace, love, n no war.”
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan menambah iman kita, amin…
No comments:
Post a Comment