CARA TERMUDAH MENGHAFAL AL-QUR’AN
Oleh: Syekh Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qasim
(Imam dan Khatib Masjid Nabawi)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam mudah-mudahan tetap tercurahkan
kepada Nabi kita Muhammad shollallahu ‘alahi wasallam, kepada keluarga dan sahabat
beliau semuanya.
Ini adalah cara istimewa dalam menguatkan hafalan, menancapkannya dalam
hati dan mempercepat hafalan. Juga cara cepat untuk menyelesaikan khatam al-
Qur’an.
Yusabbihu lillaahi maa fissamaawaati wamaa fil ardlilmalikil qudduusil’aziizilhakiimi.
Cara ini dengan metode memberikan satu contoh dari surat al-Jum’ah berikut
ini :
1. Bacalah ayat yang pertama sebanyak dua puluh kali.
2. Bacalah ayat kedua dua puluh kali.
3. Bacalah ayat ketiga dua puluh kali.
4. Bacalah ayat keempat dua puluh kali.
5. Bacalah keempat ayat tersebut dari awal hingga akhir untuk menggabungkan
antara ayat-ayat tersebut sebanyak dua puluh kali.
6. Bacalah ayat yang kelima dua puluh kali, demikian pula ayat keenam, ketujuh
dan kedelapan.
7. Bacalah mulai dari ayat yang kelima hingga kedelapan dua puluh kali untuk
menggandeng antara ayat-ayat tersebut.
8. Bacalah dari ayat pertama hingga ayat kedelapan sebanyak dua puluh kali untuk
menguatkan hafalan dari lembaran tersebut. Demikianlah terus pada setiap
lembar dari al-Qur’an. Konsistenlah dengan cara ini, dan janganlah menambah
dalam satu hari menghafalkan lebih dari delapan agar tidak bertambah apa
yang telah kamu hafal lalu lepas.
Jika aku ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya maka apakah yang harus
aku lakukan?
: Maka jika engkau ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka
sebelum engkau menghafalkan yang baru dengan cara yang telah kusebutkan di atas,
maka engkau harus mengulang hafalan yang lama sebanyak dua puluh kali agar apa
yang dihafal kelmarin terhafal dengan berkesan. Kemudian berpindahlah untuk menghafal
lembaran lain dengan cara yang telah kusebutkan di atas.
Bagaimana aku menggabungkan antara menghafalkan dan muraja’ah (mengulang
hafalan) ?
:Janganlah engkau menghafal al-Qur’an tanpa muraja’ah, kerana seandainya engkau
telah menghafal al-Qur’an halaman demi halaman hingga khatam al-Qur’an, kemudian
engkau ingin kembali muraja’ah kepada apa yang telah engkau hafal, engkau mendapati
dirimu telah melupakan apa yang telah engkau hafal.
Cara terbaik untuk
menggabungkan antara menghafal dan muraja’ah adalah, bagilah
al-Qur’an menjadi
tiga bahagian, setiap sepuluh juz adalah satu bahagian.
Maka jika engkau telah menghafal
satu halaman dalam sehari, ulangilah empat halaman hingga engkau menghafalkan
sepuluh juz.
Kemudian berhentilah dari menghafal hingga sebulan penuh untuk
muraja’ah setiap harinya 8 halaman.
Setelah sebulan dari muraja’ah, mulailah
menghafal yang berikutnya, hafalkanlah satu halaman atau dua halaman sesuai dengan
kemampuan.
Kemudian ulangilah 8 halaman hingga engkau menghafal 20 juz.
Maka jika engkau telah hafal 20 juz, berhentilah dari menghafal selama dua bulan
untuk mengulang-ulang 20 juz tersebut setiap harinya delapan halaman.
Setelah
berlalu 2 bulan muraja’ah, mulailah menghafal setiap harinya satu atau dua halaman
sesuai dengan kemampuan dan ulangilah 8 halaman hingga engkau selesai
menghafalkan al-Qur’an sepenuhnya.
Maka jika engkau telah hafal al-Qur’an ulangilah 10 juz yang pertama selama
satu bulan, setiap harinya setengah juz.
Kemudian pindahlah kepada juz yang ke-20
selama satu bulan, setiap harinya diulang setengah juz, dan engkau ulang dari 10 juz
yang pertama 8 halaman.
Kemudian ulangilah sepuluh juz yang terakhir selama 1
bulan, setiap harinya setengah juz dengan mengulang 8 halaman dari 10 juz yang
pertama dan kedua.
Bagaimana aku mengulang-ulang al-Qur’an jika telah selesai dari muraja’ah seperti itu?
Mulailah dengan muraja’ah al-Qur’an secara sempurna dengan setiap harinya 2 juz
yang engkau
ulang-ulang sebanyak tiga kali dalam sehari, hingga dalam 2 minggu
engkau telah mengkhatamkan al-Qur’an dan muraja’ah.
Dengan cara ini, dalam
setahun engkau telah menghafalkan al-Qur’an dengan kuat.
Lakukanlah cara ini selama
setahun penuh.
Apa yang harus kulakukan setelah setahun menghafal al-Qur’an?
Setelah setahun menguatkan hafalan al-Qur’an dan mengulang-ulangnya, maka
hendaknya engkau menjadikan hizib (dzikir rutin) mu dalam keeharian adalah al-
Qur’an, hingga kematianmu.
Al-Qur’an adalah hizib Rasulullah shollallhu ’alaihi
wassalam.
Dahulunya, beliau sentiasa mengamalkan rutin membaca al-Qur’an selama tujuh hari, iaitu
beliau khatam al-Qur’an dalam tujuh hari.
Aus bin Hudzaifah rohimallahu berkata:
”Aku bertanya kepada sahabat-sahabat
Rasulullah shollallahu ’alahi wasallam bagaimana mereka membahagi al-Qur’an?”
Maka
mereka menjawab:
”Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat,
tigabelas surat, dan hizib mufashshal dari surat Qaff hingga khatam.” (HR. Ahmad)
Maksudnya :
pada hari pertama :
membaca surat al-Fatihah hinga surah an-Nisa’,
pada hari kedua :
membaca surah al-Maidah hingga akhir surah at-Taubah,
pada hari
ketiga
:
membaca surah Yunus hingga akhir surah an-Nahl ,
pada hari keempat
:
membaca
surah al-Isra’ hingga akhir surah al-Furqan,
p
ada hari kelima
:
membaca surah as-
Syu’ara’ hingga akhir dari surah Yasin,
pada hari keenam
:
membaca dari surah as-
Shaffat hingga akhir dari surat al-Hujurat
pada hari yang ketujuh
:
membaca dari
surah Qaaf hingga akhir dari surat an-Naas.
Hizib Nabi shollallahu ’alaihi wasallam diberi rumus oleh para ulama dengan
ucapan mereka
(fammii bisyauqin), setiap huruf dari dua kata itu adalah awal dari hizib
Nabi shollallahu ’alaihi wasallam pada setiap harinya.
Huruf fa pada kata fammii adalah rumus untuk surat al-Fatihah,
mengisyaratkan bahwa hizib beliau pada hari yang pertama dimulai dari surat al-
Fatihah.
Huruf mim pada kata fammii mengisyaratkan bahwa awal hizib beliau pada hari
yang kedua adalah dimulai dari surat al-Maidah.
Huruf ya pada kata fammii mengisyaratkan bahwa awal hizib beliau pada hari
yang ketiga adalah dimualai dari surat Yunus.
Huruf ba pada kata bisyauqin mengisyaratkan bahwa awal hizib beliau pada hari
yang keempat adalah dari surat Bani Isra’il yang juga disebut sebagai surat al’Isra’.
Huruf syin pada kata bisyauqin mengisyaratkan bahwa awal hizib beliau pada
hari yang kelima adalah dimulai dari surat as-Syu’ara’.
Huruf wawu pada kata bisyauqin mengisyaratkan bahwa awal hizib beliau pada
hari yang keenam adalah dimulai dari surat wash-Shaffat.
Huruf qaf pada kata bisyauqin mengisyaratkan bahwa awal hizib beliau pada hari
yang ketujuh adalah dimulai dari surat Qaaf hingga akhir dari surat an-Naas.
Adapun hizib al-Qur’an yang ada saat ini adalah peletakan al-Hajjaj bin Yusuf
ats-Tsaqafi.
Bagaimana aku untuk membezakan antara ayat-ayat yang serupa di dalam al-Qur’an?
Cara yang paling utama saat engkau mendapatkan keserupaan dalam dua ayat,
maka bukalah mushhaf pada kedua ayat tersebut, dan lihatlah perbedaan di antara
keduanya, kemudian perhatikanlah, dan letakkanlah kemantapan saat mengulang-ulang
bahagian dari perbezaan tersebut berulang kalli hingga engkau menguasai dengan
kuat penyerupaan di antara keduanya.
Apakah Kaedah dan langkah yang baik dalam menghafal?
1. Hafalanmu wajib dihadapkan kepada seorang guru untuk membenarkan bacaan.
2. Bacalah setiap hari dua halaman, satu halaman setelah subuh dan satu halaman
setelah asar, atau setelah maghrib. Dengan cara ini engkau akan menghafal al-
Qur’an dengan kuat selama setahun dan hafalan akan menjadi kuat, adapun jika
engkau memperbanyak hafalan, maka sesungguhnya yang dihafal itu akan
lemah.
3. Menghafal dimulai dari surat an-Naas hingga surat al-Baqarah, kerana itu
adalah cara termudah.Kemudian setelah engkau hafal al-Qur’an, maka
muraja’ahnya dari al-Baqarah hingga an-Naas.
4. Menghafal haruslah dari satu mushhaf dalam cetakannya, agar nampak nyata
hafalannya, dan cepat diingati tempat-tempat ayat dan akhir-akhir
halaman dan permulaannya.
5. Setiap orang yang menghafalkan al-Qur’an dalam dua tahun pertama,
hafalannya akan kurang lancar, yang demikian itu disebut fasa pengumpulan.Maka
janganlah sedih kerana terlepasnya al-Qur’an darimu, atau kerana banyaknya
kesalahan. Ini adalah fasa sulitnya ujian. Syaitan memiliki bahagian darinya untuk menghentikanmu dari menghafal al-Qur’an. Tinggalkanlah was-was tersebut darimu dan teruslah menghafal. Itu adalah harta simpanan yang tidak diberikan kepada siapa saja dan tidak dapat dijual beli.(Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya amal-amal kebaikan menjadi sempurna)
Sumber: Qiblati edisi 06/III, Shafar-Rabi’ul Awwal 1429 H.
http://bisnesonline.wcyhost.com/hafalalquran/blhjedwnld/mudah-hafal.pdf
http://dady-rahman.blogspot.com/search?updated-max=2010-08-19T05%3A52%3A00-07%3A00&max-results=7
No comments:
Post a Comment